Thursday, November 29, 2007

Martabak Air Mancur

Gak terasa dah mo weekend lagi...
Sabtu kemarin, pagi papa ngajar, abis itu mama ke salon (hi hi hi gak tahan lagi nih badan,sakit semua)siangnya bobo siang bareng....
Sore, ke Warung Jambu bentar..biasa...ada yg hrs dibeli...
Pulangnya lewatin Martabak Air Mancur...
Duh, kok jadi pengen ya???
Ya udah, parkir lah...
Dan ternyata benar... antrean panjang seperti biasa...
Kalo Martabak telor, dapet nomor 26, nah, Martabak Manis Keju special, dapet no 3
Udah seneng aja nih..
Ternyata, pas kaki digeser ke depan kompor, Martabak telor udah sampai no 24, berarti 2 nomor lagi
Nah, Martabak keju, yang ada 5 loyang... ternyata lagi nomor 45!!!!!
Na lo.....
Ujung nya berapa tuh...
oooo, sampai no 50 balik lagi ke no 1...
Lumayan lah, nunggu setengah jam lebih...
Mustinya tadi pesen juice alpukat ya.... lupa...Atau mpek2, enak tuh, apalagi ama es telernya...

Ternyata orang emang aneh2 ya... Udah jelas2 yang enak itu martabak keju yang tebeeeel banget kejunya.
Eh, ada lho yang pesen martabak manis pake pisang (??), nangka (???????) Walah orang kok aneh2...
Ada lagi yg gak mo rugi
Satu martabak, dibagi 3, ada keju, meises, ama kacang...
Bener2 gak mo rugi
Rasa emang gak bohong kalo untuk makanan yang mahal dan antrenya penuh perjuangan..
Uenakkk...
Dijakarta juga ada kok, di Jakarta barat (lupa...)
Kalo di bogor, ada di 2 tempat, di air mancur (Jl.Jend.Sudirman), ama di Jl.Pajajaran....
Gambar martabaknya gak sempet di foto...
Sampai di rumah, martabak telor langsung jadi dinner nya papa sbl kita jalan (lagi??) ke Botani Square
Martabak keju, walah.. malah gue makan sambil nyetir kerumah tuh..
Pengen banget siiih....
Gak diabisin di mobil, soalnya Arza juga doyan...

Jurasic World Ekalokasari Plaza

Minggu yll, mulai dari Jumat malem ke KFC Tugu ama Papa dan Arza... biasa..tugas...
Sabtu siang bareng Arza ke KFC Ekalokasari (papa lagi belajar kelompok di kampus), dilanjutin ke Botani Square karena nunggu jam 5 sore kudu take away Pizza Hut Pajajaran, bener2 cuapeeek bangeddd......
Berhubung kerjaan, gapapa juga kalee....
Di Ekalokasari ketemu tempat mainan buat Arza.
Biasanya kan cuma main bentar di perosotannya KFC. Jadi mamanya tugas, anaknya main...
Kemarin, karena mo nyari Time zone yg katanya pindah ke Lantai 3, eh, malah ketemu tempat mainan yang asyik...

Tempatnya enak, mainannya banyak dan bagus2, Rp.20 000 selamanya (hehehehe, abis gak disuruh keluar). Lumayan, bisa ditinggal tinggal bentar, ke matahari bentar...balik lagi, ke gramedia bentar... balik lagi, ke dunkin donut bentar...balik lagi... Kalo kaki udah pegel, ada kursi pijat refleksi. 10 000 buat 15 menit. Lumayan lah...

Renang di TK Pakuan

Akhirnya...
Kolam renang diisi air juga...
Hi hi hi..
Kemarin kemarin sih waktu awal tahun pelajaran, isinya kursi ama meja yang lagi di cat baru...
Dan seterusnya sebelum kemarin, isinya daun2 kering ama debu
Hari Rabu, kolam keliatan lagi dibersihkan, udah mulai diisi air dikiiiitt....
Dan tadi pagi, udah dateng telat karena arza ngotot makan kokokrunch (dih, tulisannya gitu gak ya?), jadi agak telat nyampe sekolah...
Diliat di kelas, kok rame...
Ternyata, kelas A digabung..
Mo renang... horeeeee..... lha, tapi arza gak bawa baju renang?????
Berhubung kata bu guru makan nasi dulu, langsung bilang bu guru, gue mo ambil baju renang arza di rumah...
Duh, untung deket...
5 menit udah sampai lagi di sekolah, syukur blm mulai renangnya.
Lagi pada cuci tangan, siap2 mau makan nasi pakai tempe kecap.
Seru juga, makan jadi pada habis dengan cepat
Mo berenang sih...
Kolam renangnya di depan kelas arza (keliatan jadi background foto...)

Kata ibu ibu sih, abis berenang, biasanya penyakit akan bertebaran. Pilek, batuk, demam... makanya banyak yg gak diijinin berenang di sekolah ama mamanya...

Tuesday, November 27, 2007

Target of the day

Target kerjaan tiap hari
Yang katanya ibu2 "Cuma 3 orang aja mah,seminggu sekali aja di kerjain"
Justru gak bisa
Kalo yang satu ini belum di kerjain, berarti sebelum tidur masih ada peer
Kecuali sabtu dan minggu yang emang hari istirahat, hari jalan jalan dan hari ke salon
Tiap hari harus
Kudu
Jadi, permisi dulu pemirsa
Mumpung arza tidur, saya mo setrika dulu
Cucian lagi di rendam molto
Salam....

Monday, November 19, 2007

Koran Tempo , Minggu 18 November 2007

Merawat Karya Sang Maestro
Malam yang redup. Di luar hujan November menderas.
Tapi ruangan itu justru menyala hangat. Itulah MP Book Point, Kemang, Jakarta, tepat di Hari Pahlawan, Sabtu lalu. Lima puluhan orang yang hadir seluruhnya memasang gas tinggi. Mereka bernyanyi, berteriak, bertepuk, dan berulang kali mengepalkan tangan ke udara. "Ayo nyalakan api hatimu, seribu letupan pecah suara, sambut dengan satu kata: merdeka...!" Sungguh sebuah pertunjukan yang membikin merinding. Vibrasi kegembiraan terasa betul di setiap jengkal ruangan. Interaksi hangat terbangun antara penampil dan penonton yang duduk lesehan. Tak ada sekat. Setiap orang berperan aktif. Air mata kerap tampak membayang di pelupuk hadirin. "Aku sampai trans," kata Abing Patrick, pengusaha dari Bangka Belitung yang secara khusus terbang ke Jakarta demi acara bertajuk "Pahlawan yang Dilupakan" ini.Mereka memang bukan sekumpulan orang "normal". Inilah komunitas penggemar sejati karya Leo Imam Sukarno, 58 tahun, penyanyi pengelana pada 1970-an yang lebih dikenal dengan panggilan Leo Kristi .Telah dua tahun persahabatan berbasis mailing list leokristi@yahoogroup.mailto:leokristi@yahoogroups..com ini terjalin (Koran Tempo, 25 Agustus 2007). Berulang kali pula mereka menggelar reriungan demi memuaskan rindu pada karya Leo. "Kami ini kumpulan wong edan," kata Setiyadi, salah satu pentolan komunitas. Lkers (diucapkan el-kers), begitu mereka saling menyapa, tidak segan berjibaku. Malam itu ada yang spesial datang dari Bangka, Kalimantan, Yogyakarta, dan Bandung. Demi suksesnya acara, para Lkers berlatih berminggu-minggu. "Bapak saban hari nyanyi dari subuh sampai malam," ujar Katia, putri kecil Setiyadi, yang turut hadir malam itu. Para Lkers menghayati benar karya Leo. Mereka hafal baris demi baris, bahkan titik dan koma, puluhan lagu karya sang pujaan, yang heroik, patriotik, humanis, juga yang romantis. Karya Leo, bagi mereka, mestilah dinyanyikan dengan khusyuk bagai sembahyang. Maka lihatlah malam yang bersinar itu. Sembahyang para Lkers terasa meresap. Para musisi dan penyanyi, yang hampir semuanya amatir, tampil prima. Ada Aris Ducat yang lihai meniup harmonika, Sena yang menabuh perkusi dengan dahsyat, dan Bambang Aroengbinang yang piawai memetik gitar. Lalu ada Gamawan Waluyo, dosen Institut Teknologi Bandung, yang menjaga ritme musik dengan anggun memainkan gitar, suling, harmonika, sampai angklung. Pada barisan vokalis ada Ayu, Tanty, Lis, Setiyadi, dan Linda. Arya Gunawan dan Devi dari Sanggar Matahari tak ketinggalan menyumbangkan suara. Dan, di antara gemintang Lkers, yang tampil paling gemerlap malam itu adalah Rezza Suhendra. Pria berusia 33 tahun inilah sang kesatria bergitar. Petikan gitarnya yahud meliuk, dengan improvisasi di sana-sini hingga menguatkan emosi lagu. Teknik tremolo yang lazim di dunia gitar klasik, yakni dua atau tiga jari memetik satu senar secara cepat, menciptakan efek yang luar biasa. Bahagia, sedih, haru, semangat, dan> mabuk kepayang hadir nyata dalam cabikan gitar Rezza. Berkat petikan gitar Rezza pula, roh Leo Kristi hadir malam itu. "Dia ndadi, seperti orang kesurupan," komentar seorang pengunjung. Beberapa> tamu menggelesot di lantai sambil melongo menatap lincah gerak jemari Rezza. Nyanyian Malam, Nyanyian Fajar, Salam dari Desa, Tembang Dia Hati, Anna Rebana, dan Bulan Separuh Bayang, nomor-nomor andalan Leo, meluncur penuh daya. Ada juga lagu Kesaksian (Iwan Fals, W.S. Rendra), yang dinyanyikan dengan luapan emosi oleh Abing Patrick dan segera disambut kor hadirin: "Orang-orang harus dibangunkan, aku bernyanyi menjadi saksi". Seusai pertunjukan, Rezza yang beroleh aplaus meriah berkomentar merendah, "Ah, saya cuma main di kunci C, G, dan F, kok." Rezza yang mengaku belajar gitar klasik cuma ketika di bangku sekolah menengah pertama ini menyebut penonton sebagai faktor utama suksesnya acara malam itu. "Lkers penonton luar biasa," katanya. Rezza juga takjub pada antusiasme penonton yang membuncah ketika lagu Bintang Emas Biru Tani dimainkan. Nomor yang satu ini tak pernah direkam dan hanya pernah sekali dimainkan Leo di panggung, 20 tahun silam. "Ini lagu kan sudah seperti dinosaurus," kata Rezza, "Tapi Lkers hafal syairnya. Gile."
Pujian Rezza tidak berlebihan. Semua penonton malam itu terlibat dengan segenap hati. Albert Go, misalnya, bernyanyi sambil berjalan tegap bagai> tentara di medan juang. Ada juga Persada Dewi, Lkers dari Bangka, yang berulang kali berguling-guling di lantai saking gembiranya. Layak dicatat, lirik lagu Leo sama sekali bukan pasaran. Kata-katanya selalu terpilih, diselingi permainan aneka bunyi, juga ditingkahi bahasa Jawa, Timor, dan Madura. "Kalau penonton hafal lagu Peterpan, itu biasa. Tapi Lkers menghayati, bukan sekadar hafal, lagu Leo Kristi," ujar Rezza, "itu yang bikin merinding." "Nemocapa nemocapa rindikumba, Suasuvu topeduta suasuvu topeduta Iyo iyo kabo marinemo" Yudi Widiantoro, tamu malam itu yang bukan anggota Lkers, mengacungkan> jempol atas kerja keras komunitas ini dalam merawat karya sang maestro.
"Terasa sekali kawan-kawan memberikan seluruh hati untuk Leo," kata Yudi.
Kesungguhan hati yang akhirnya mewujud dalam acara yang mengharukan malam itu. Bahkan Yudi menilai penampilan Lkers terasa lebih mengesankan ketimbang konser Leo yang disaksikan Yudi dalam tiga tahun terakhir. "Leo terasa mulai hambar dan kurang bertenaga," ucap Yudi, yang aktif menonton acara seni di berbagai kantong kebudayaan di Jakarta.
"Justru malam ini saya merasakan gereget yang lebih dalam," katanya.
Yudi berharap ada gebrakan bermakna dari komunitas ini kelak.
"Adik, di saat pakaian-pakaian tua robek tertisik kembali, kasih sayangmu membenahi hatiku."

MARDIYAH CHAMIM

Thursday, November 15, 2007

Toge Goreng Mang Gebro

"Ma, tau toge goreng Mang Gebro? "
tau kok. kenapa?
"Yang di pasar anyar itu kan?"
"Oke, besok mau dibawa ke acara halal bil halal temen2 papa di komunitas milis Leo Kristie, udah pada bosen ama roti unyil Venus, Pia apple pie, Macaroni Panggang"

Dan pagi2 sebelum ke jakarta kita mampir. Dari Boper, ke Pasar Anyar. Kalo dari rumah, pas Apotik / ILP, belok kanan. Iya, dibelakangnya sekolah Regina Pacis. Untung aja dapat parkir, langsung deh pesen 15 bungkus. Lha banyak? iya, 10 utk temen2 papa, 5 buat pasar minggu. Sebungkusnya 5000.
Kalo mo dibawa pulang, dibungkus gak pake kertas kaya gado2, tapi pake daun. Nama daunnya? wah lupa nanya...Emang sih, dibanding toge goreng lain, yg rasanya 'normal' ya disini ini. Cuma karena lokasinya di pasar dan parkirnya super sempit (namanya juga pasar), agak susah kalo ngajak orang tour kesini
Selamat mencoba yaaaa

Tuesday, November 13, 2007

Boper

Banyaaaaak banget yg belum di posting
Malah bingung yg mana duluan.
Karena 2 postingan terakhir gak ada gambarnya dan agak2 sedih, kita isi siang ini dengan...
Yack!
MAKANAN!!!!!!!!!!!!!!!
Berlokasi di Jalan Sudirman - Bogor, ada Boper, singkatan dari Bogor Permai. Tempat yg terkenal dengan roti jadul yang enak banget (ada di femina lho), ada juga kue2 basah dan kering, kafe, juga restoran, disampingnya juga ada tempat nongkrong enak.
Tempat roti dan kue basah...
Kue Kering buat oleh olehDisebelahnya, dimulai dengan Toge Goreng Ibu OmahGeseran dikit, tepatnya disampingnya, ada Es sekoteng
Somay (mmmmm uenakkk bgt). Besok beli ah

Juga ada mpek mpek, soto mie, bakso, cincau (lah??? banyak yah). Tapi yg recommend, makanan diatas aja. Udah cukup kenyang lah. Puas abisssss

Dismissed

Lupakan dulu kesedihan...
Ih tapi gak mungkin...lap top sih yang hilang...
Ada lagi nih tadi pagi, pembantu bilang gak betah.
Gara2 ketemu kacamata hitam papa di tasnya...
Bla bla bla... gue suruh beresin barang2, dan dismissed!!!!
Biar deh, kerja sendiri dulu.
Masih gak keruan nih rasanya.
Stress?? Jangan dong...
Tenang... Tenang...
Sementara cooling down dulu dirumah.
Mengheningkan cipta sejenak lah
Buat mela, salam manis untuk Asemka
Buat maya, salam buat ibu2 senam yg mo rayain ultah nya bu meri
Jagoan stand bye dulu nih di rumah
Buat ibu2 pengajian, Insya Allah besok gue dateng,
soalnya minggu kemarin waktunya bentrok ama senam.
Okeh
Saatnya jemput anak ku tercinta pulang sekolah

Monday, November 12, 2007

Cobaan

Terakhir kali tas itu dipegang, tadi pagi, sekitar 7.20 - 7.40.
Masih bener2 terasa ngangkat tas yg super duper beratnya itu...
Udah nemenin papa 2 tahun lebih
Ternyata
Pagi ini udah bukan milik kita lagi
Bukan cuma tas itu
Isinya, lap top papa yang sangat berharga juga ikut hilang
Sampai sekarang, masih terngiang ngiang suara papa di telpon
Kalo tas itu gak ada di mobil
Padahal yakin banget masukin tas itu di kursi tengah

Ya Allah
Berikan lah kekuatan pada suami ku agar bisa mengerjakan soal2 ujian malam ini
Semoga bisa mengurangi stress karena hilangnya lap top ini
Mungkin memang bukan hak kita lagi
Mungkin memang lagi diingatkan Allah
Kalau hidup memang tidak selalu mulus
Kalau hidup tidak selalu bahagia,senang dan gembira

Ya Allah
Terima kasih atas segalanya
Terima kasih atas cobaan ini

Amien

Friday, November 9, 2007

Plaza Mandiri

Hujan.....mendung.... cerah....eh hujan deras....
Dan pas sampai di stasiun cawang, mendung....
Mana gak bawa payung...
Pengen beli payung di kereta, sayang duitnya, dirumah kan banyak payung...
Setiap stasiun berubah ubah terus cuacanya
Cilebut-Bojong-Citayam-Depok lama-Depok baru-Pondok Cina-UI-UP-Lenteng Agung-Tanjung Barat-Ps Minggu-Psm Baru-Kalibata - Cawang
Duh, gimana sih nih...
Bisa balik lagi naik kereta ke bogor nih
Dan...
Taraaaaaaa.....
Selamat di stasiun cawang, buru2 naik bus 46, dan sukses deh
Plaza mandiri .... I'm coming...
Langsung ke juice strawberry plus susu,
abis itu, gak tengok kiri kanan , belok kiri, masuk ke belakang
nanya harga botol susu kecil
okeh, belum naik
beli 10 biji
bayar, beres. pulang?
geser dikit ke sebelahnya.
eh ada kaos transformer baru nih, ama kaos batman yg ada sayapnya,beli deh
pulang pulang...
liat baju bentar ah..
hiii dapet atu..
o iya, tas sekolah arza belum
balik lagi deh
tuh kan dapet, harganya sama ama asemka
beres deh
jam 1 lewat, kejar kereta...
ngos ngosan naikin tangga penyebrangan
naik 46 lagi
nunggu kereta sejam... macet kali di jalan....
sampai di bogor, udah selesai hujannya
Alhamdulillah...

Thursday, November 8, 2007

Lebaran 12 September 2007

Lebaran udah lama ya, tapi baru sempet sekarang nih
Baru bisa bernafas lega, udah punya asisten baru. Namanya teteh Aci. Berhubung biasanya pembantu selalu panggilan "mbak", arza jadi kebiasaan. Jadi deh... Mbak teteh...he he he...
Iya, untung aja sabar, nunggu temennya pembantu tetangga sebelah. Sempet juga sih hunting nyari pembantu di yayasan. Ternyata oh ternyata... uang ambil aja Rp. 600 000!!!!!! udah naik 200 000 dari 2 tahun yang lalu waktu kita nebus mbak yati. Gaji pada minta Rp. 500 000!!!!!!! Waduh waduh gileeee.....
Tepat 2 minggu gak ada mbak eri, kepala udah puyeng karena vertigo, kaki udah susah napak karena bolak balik ke tempat nyuci dan jemuran diatas.... dianterin juga nih, teteh aci. Lumayan,cuma ngasih ongkos ke mamahnya pembantu sebelah. Gaji pun standard...
Syukur deh, jadi bisa istirahat, bernapas lega dan....... jalan jalan lagi. Cihuy...
Eh, mau cerita lebaran ya? Duh, lupa...
Mmmm lebaran itu ada yg tgl 12, ada yg tgl 13. Untung juga sih, ada 2 tanggal, jadi bisa dibagi waktunya. Ngga semuanya breggg jadi satu hari.
Karena papa udah liat di internet (jam 4 pagi tuh liatnya), kalo tgl 12 lebaran, pagi papa ke Botani Square utk sholat Ied. Gue? siap2 lebaran lah.... Siapin logistiknya buat seharian di jakarta, plues beres2 rumah.
Pagi ini, kita ke pasar minggu. Karena nenek dan keluarganya (hi hihi perasaan gue jg keluarganya ya), maksudnya keluarga besar mama yg Muhammadiyah, lebaran hari ini. Kai(papa gue) sih ngga. Ikut pemerintah aja.
Keluarga besar mama (Om Iwan, Tante nana, Tante ayi, Tante wiwi, Tante Eli dan keluarga) mau ngumpul di rumah om iwan (arza manggilnya Eyang Iwan).Jd kita jemput nenek di pasar minggu, eh sholat jumat dulu deng, terus ke Bintara Bekasi.
Sampai disana udah ramai.
Abis salam2an, terus makan. Eh, nenek ada ide, gue aja katanya yg bagi2in duit. Emang sih, sejak ninik dan eyang meninggal, gak ada lagi tuh acara gitu2an.
Jadi lah, gue menggantikan Ninik, duduk di kursi ninik (beneran kursi yg dulu eyang dan ninik duduk waktu tinggal di Komplek Dep sos Bintaro).
Rumah jadi rame. Ketawa ketawa terus. Setiap ngasih duit, harus difoto. Biar ada bukti, jangan2, pada ngambil 2 kali!!!!
Kebetulan kita ini yg mrpk cucu nya Alm H.Syafei dan istri, emang heboh2. Nah, Arza itu, yang angkatan cicit malah gak ada lawannya. Biasanya kan ada Fathir, Fildzah, ama Rizki. Berhubung pada mudik ke kampung masing2, jadi gak bisa hadir.
Ini foto "the cucu's". Iya, yg gak ada Dayu, ama Citra . Kayanya lagi di dalam rumah. Ama Culi... duh di Sulawesi tuh jauh....
Dibawahnya foto ama Dayu. Calon penganten yang udah lama jadi caloooon mulu. Gak mulai2 nih rapat panitianya...
Nah yg dibawah, foto kakak dan adiknya nenek. Kita, the cucu's manggilnya om dan tante. Sekarang, mereka dipanggil oleh the cicit's, ninik dan eyang. Gak lengkap ya? Soalnya eyang nya pada ngikutin pemerintah, lebaran di hari sabtu. Pada masih kerja, di H-1. Maklum, pejabat....
Ga papa lah, yang penting, angpaunya!!!!