Tuesday, February 19, 2008

Lkers di Kompas.com 18 Feb 08

Leo Kristi Tampil Bersama Penggemarnya di Wapress

JAKARTA, SENIN--Minggu (17/2), pukul 21.00 WIB Leo Kristi akhirnya tampil di panggung Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta Selatan. Inilah ujung penantian lama para anggota milis Leo Kristi yang konon berjumlah sekitar 300 orang.
"Biasanya kami ketemu dengan sesama anggota milis, lalu nyanyi lagu-lagunya Leo. Baru kali ini Leo tampil di tengah-tengah para anggota milis," ucap Henry, salah satu anggota milis Leo Kristi.
Jadi, sejak awal sudah bisa dibayangkan, betapa "gayeng" suasana malam itu. Semua larut oleh lagu-lagu Leo Kristi yang--selain dinyanyikan oleh Leo--juga dinyanyikan oleh para penggemar Leo yang dengan gagah berani tampil sepanggung dengan sang idola: Leo Imam Soekarno. Tak cuma itu, sebagian besar penonton juga tak henti-hentinya mengikuti semua lagu yang sedang dibawakan di panggung.
Awalnya Leo ditemani oleh Gayatri, penyanyi yang dulu pernah membantu Konser Rakyat Leo Kristi, dan Naniel, yang pada tahun 70-an menjadi anggota Konser Rakyat.
Gayatri membuka dengan lagu Jerami diiringi Leo yang memainkan gitar akustik dan Naniel yang meniup recorder. Penampilan Leo yang dibantu eks anggota KOnser Rakyat diakhiri sebuah lagu manis berjudul Kaki Langit Cintaku Berlabuh.
Akhirnya Leo menyanyi sendiri beberapa lagu, sebelum kemudian dia meletakkan gitarnya begitu saja seraya meninggalkan panggung. Untunglah, anaka-anak anggota milis segera tahu gelagat. Jika dibiarkan, Leo bakal "hilang kendali" dan ogah main lagi. Mereka pun segera bertepuk tangan riuh rendah seraya meminta Leo tampil kembali ke panggung.
Setelah diminta berkali-kali untuk tampil kembali, Leo pun muncul ke panggung. Kali ini ia tampil bersama band milis Leo yang menamakan diri mereka Lkers. Maka mulailah, kolaborasi antara penggemar dan idola berlangsung dengan penuh kehangatan. Band Lkers yang terdiri Rezza, BA, Gam, Sena, Aries, Tanti, Ayu, Totot, bersuka cita tampil bersama Leo.
Syukurlah ada Reza yang bermain gitar amat ekspresif hingga berkali-kali senar gitar yang dicabiknya putus. Semangat Reza ini pula yang rasanya mampu membakar Leo hingga bisa tampil dengan lumayan baik.
Berkali-kali Leo bahkan berjam session bersama Reza lewat permainan melodi. Sesekali Leo mengambil melodi suara dua, sementara di lain waktu Reza memukul-mukul tubuh gitarnya serupa drum. Sekitar 20 lagu pun mereka libas dengan semangat membara. Gulagalugu, Salam dari Desa, Sendiri, Fajar sampai Fajar, Nyanyian Musim, Lenggang Lenggong Badai Lautku, Kereta Laju, Surabaya Bernyanyi, Tembang di Hati, Pojok Kafe Simpang Lima, Sayur Asam Kacang Panjang, adalah di antara lagu-lagu yang dinyanyikan Leo bersama para penggemarnya.
Pementasan yang diberi judul Konser Nyanyikan Cinta Di Bulan Cinta ini memang layak dikenang. Betapa Leo tak sendirian mengarungi perjalanan musiknya. Ada beratus-ratus, bahkan mungkin beribu-ribu orang yang masih mencintai musiknya.
Usai pementasan, Leo pun tak bisa menutupi kebahagiaannya. Katanya, "Peristiwa yang baru pertama kali ini terjadi, semoga bisa bermanfaat buat kita semua."
by - JY
Mo yang lebih canggih bahasanya?? Yang gak bisa bahasa Inggris, siap siap puyeng...
langsung ke blog nya Mas BA ya....